Dia

Pertama kali aku bertemu dengan dia, 8 tahun yang lalu saat aku duduk di kelas 3 SD. di lapangan sekolah, aku menemani bryan,temanku untuk berlatih bersama. melihat dia pertama kali, dia tidak menarik perhatianku namun pelatihku memperkenalkan aku dengan dia. dan rasanya tetap tidak menarik. hari itu aku dipaksa oleh pelatihku untuk berlatih bersama dia. latihan pertama dengan dia tidak terlalu menyenangkan dan terlalu melelahkan. aku selalu bertemu dengan dia setiap hari rabu selama setahun. setelah itu aku berhenti dan tidak lagi bertemu dengan dia.

Tiga tahun kemudian saat aku duduk di bangku SMP kelas 1, aku kembali bertemu dengan dia karena teman-temanku bermain dengan dia. aku tidak sering bertemu dengan dia,tetapi beberapa waktu aku menghabiskan waktu dengan dia. sampai tidak terasa satu tahun pun berlalu. aku mulai merasa nyaman dengan kehadirannya, aku mulai menghabiskan waktu lebih banyak bersama dia. seringkali aku terlalu banyak menghabiskan waktu bersama dia sampai larut malam. tugas dan ulanganku sering kali terabaikan.

 Aku mulai sering mencari segala hal tentang dia. mulai dari aktivitasnya, perlengkapan dia, sampai aku memaksakan diriku berlatih lebih agar aku pantas bersama dia. aku juga mulai menghabiskan uang untuk dia dan aku tidak menyesalinya sampai saat ini. Waktu demi waktu kami habiskan bersama sehingga sekarang membuatku tidak bisa terlepas dari dia.

Akhir akhir aku masih sering menghabiskan waktu bersama dia, setidaknya 3 sampai 4 kali dalam seminggu. namun semakin lama aku menghabiskan waktu bersama dia, semakin banyak pula aku dilukai oleh dia. dalam beberapa kali aku harus tidak masuk sekolah karena luka yang digoreskan oleh dia. namun hal itu tidak menghentikan aku untuk tetap bersama dia dan menghabiskan waktu bersama dia, karena dia memegang peranan penting dalam hidup aku. tanpa dia, hidupku terasa hampa. bersama dia, aku merasa hidup. bersama dia, aku bisa menjadi diriku sendiri. terimakasih......

B A S K E T



krik
krik

Komentar